Pura Manik Mas
Pura Manik Mas merupakan tempat berstananya Ratu Mas Melilit yang diartikan sebagai pencipta api di perut bumi (magma) yang maha besar. Keyakinan agama Hindu mengungkapkan bahwa selain matahari yang berada di langit, energi yang berada di dalam perut bumi juga merupakan sumber energi kehidupan bagi semua makhluk hidup dan kehidupan. Dua sumber energi ciptaan Tuhan ini bekerja sama untuk memberikan energi kehidupan bagi alam. Mitologi Hindu mengungkap api magma itu dilukiskan berbentuk kura-kura raksasa. Karena itu disebut Badawang Nala.
Secara Sansekerta, kata ''Badawang'' artinya kura-kura besar dan kata ''Nala'' artinya api. Api magma yang dililit oleh kulit bumi (zat padat/tanah) dan zat cair disimbolkan dalam bentuk kura-kura besar yang dililit oleh dua ekor naga. Naga itu bernama Naga Basuki yaitu dewanya air, penjelmaan dari Dewa Wisnu dan satu lagi bernama Naga Ananta Bhoga yaitu dewanya tanah, penjelmaan dari Dewa Brahma. Bersumber dari tanahlah tercipta berbagai macam tumbuh-tumbuhan, bahan makanan bagi hewan dan manusia. Pemujaan Tuhan sebagai pencipta magma memberikan manusia pengetahuan bahwa dalam ajaran Hindu kemahakuasaan Tuhan itu ada di mana-mana, termasuk di magma pun ada karena kemahakuasaan Tuhan.
Pemujaan Tuhan sebagai pencipta magma yang dililit oleh dua ekor naga juga memberikan pengetahuan bahwa keadaan bumi kita antara satu lapisan dengan lapisan yang lainnya saling terpadu. Keterpaduan alam itulah menciptakan kesuburan untuk kehidupan semua makhluk hidup dan seluruh isi alam ini. Piodalan dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Wariga. Upacara Aci dilaksanakan setiap Purnamaning Kadasa dan Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem. Pura ini diempon oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.


